Materi Prasyarat:
Sebelum memulai pembelajaran pembagian, pastikan anak-anak sudah memahami konsep perkalian 1-10 dan sudah menghafal sebagian dari perkalian tersebut.
Alat dan bahan yang dipakai:
> Pensil/spido secukupnya
> Wadah (bisa gelas plastik atau sejenisnya)
Dalam pembelajaran ini memang menggunakan media/peraga untuk memvisualisasikan materi yang sedang dipelajari. Namun peraga tersebut dipakai hanya berfungsi sebagai pengantar saja agar anak-anak memahami konsep pembagian secara garis besar. Namun setelah anak-anak memahaminya, maka penggunaan media sudah tidak dibutuhkan lagi dalam proses berhitung.
Untuk menanamkan konsep pembagian kali ini saya membaginya menjadi 2 tahapan, tahap 1 adalah peletakan pondasi untuk pemahaman konsep pembagian. Tahap 2 adalah tahapan lanjutan yang orientasinya adalah pemahaman hasil bagi dari bilangan secara umum (dari 1-100).
Tahapp 1:
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Guru mengambil 8 pensil yang akan dipakai sebagai media peraga 8:2.
2. Guru memanggil 2 siswa maju ke depan untuk memperagakan proses pembagian yang diarahkan oleh sang guru.
3. Guru menyampaikan pada siswa, bahwa 8 pensil tersebut akan dibagikan kepada 2 anak yang sudah ditunjuk sama rata.
4. Guru melontarkan pertanyaan, kira-kira masing-masing siswa mendapat berapa pensil ya..
5. Secara perlahan guru melakukan proses pembagian pada kedua anak tersebut.
Tahap 1 : guru menunjukkan jumlah pensil yang akan dibagikan di hadapan anak-anak.
Tahap 2: Membagiakan semua pensil/ballpoin secara perlahan satu per satu ke masing-masing anak.
Note: Hati-hati dalam memberikan ilustrasi di papan, karena jika salah memberikan ilustrasi bisa membingungkan siswa. Di atas adalah ilustrasi yang benar, dari proses pembagian 8:2. Di akhir nanti saya tunjukkan salah satu ilustrasi yang salah.
Tahap 2 diulang-ulang hingga pensil/ballpoinnya habis.
Jika sudah diperagakan pembagian secara fisik pembagian tersebut, untuk menguatkan imajinasi anak-anak bisa digambarkan ilustrasi seperti gambar di atas. Dan hati hati salah memberikan ilustrasi yang salah untuk case 8 : 2 adalah sebagai berikut:
Untuk ilustrasi di atas memang seolah-olah benar, pembagian 8 : 2 bisa dijelaskan dengan pengurangan berulang dengan angka 2. Namun ketika proses pengurangannya dikelompokkan dua dua semacam itu maka yang terjadi sebenarnya bilangan pembaginya yang dikelompokkan bukan bilangan yang dibagi. Dan ilustrasi tersebut lebih pas jika dibaca 8 : 4, sehingga masing-masing mendapatkan 2 ballpoint.
Sampai di sini bia dicek ulang pemahaman siswa, jika mereka sudah memahaminya bisa lanjut ke proses berikutnya. Namun jika masih dijumpai banyak siswa yang belum bisa memahaminya dengan baik maka bisa diberikan contoh pembagian yang lainnya hingga mayoritas siswa memahaminya.
Tahapan berikutnya jika siswa sudah memahami pembagian dengan cara media di atas maka bisa dilanjut ke tingkat pemahaman yang lebih tinggi namun lebih simple nantinya jika siswa menyelesaikan permasalahan terkait pembagian dibanding jika menyelesaikan soal dengan tetap mengaju pada peraga/ilustrasi di atas.
Tahapan 2:
Langkah-langkah:
1. Setelah anak-anak memahami konsep dasar dari pembagian, maka anak-anak diajarkan bahwa pembagian itu adalah invers (kebalikan dari pembagian). Ditulis di papan:
Perkalian >< Pembagian
2. Guru menuliskan contoh pembagian secara acak, misal:
12 : 6 = ... ?
Untuk menanamkan konsep kebalikan dari perkalian maka siswa diajarkan pola berfikir:
6 x ... = 12 atau ... x 6 = 12
Dibahasakan ke anak-anak, "silahkan dicari 6 dikali berapa hasilnya 12 atau berapa dikali 6 hasilnya 12." Diharapkan jika anak-anak sudah hafal perkalian mereka menjawab angka 2.
3. Langkah nomor 2, diulang beberapa kali dengan pembagian yang berbeda hingga pada akhirnya mayoritas siswa memahaminya.
4. Dalam fase ini anak-anak diberikan penekanan, bahwa jika mereka sudah menghafal perkalian 1-10 maka secara otomatis sudah memahami pembagian 1-100, hanya tinggal dibalik saja.
Kurang lebih jika diterapkan di kelas, beberapa catatan yang sempat saya tulis di papan tulis adalah sebagai berikut:
Comments
Post a Comment